Hingga saat ini, tantangan besar yang harus dihadapi adalah peningkatan prevalensi merokok penduduk Indonesia dari 27% (1995) menjadi 36,3% (2013).
Bahkan, data hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2013 menunjukkan penduduk yang bekerja sebagai petani/ nelayan/buruh menunjukkan proporsi terbesar dalam presentase perokok aktif setiap hari, yaitu sebesar 44,5%.
Demikian disampaikan Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, di Jakarta ditulis, Rabu (18/6/2014).
Tema global peringatan World No Tobacco Day 2014 adalah Raise Taxes on Tobacco. Sedangkan tema nasional peringatan HTTS 2014 adalah “Naikan Cukai Rokok, Lindungi Generasi Bangsa”.
Tema tersebut relevan dengan fokus menjadikan cukai rokok sebagai instrumen kebijakan dalam memperkuat pengendalian tembakau di Tanah Air.
“Berdasarkan Undang-undang No. 39 tahun 2007 tentang Cukai, batas maksimum cukai rokok yang diperbolehkan yaitu 57% dari harga jual eceran rokok. Sedangkan di tingkat global, standar cukai rokok adalah 65%”, ujar Menkes.
http://health.liputan6.com/read/2064985/petani-nelayan-dan-buruh-perokok-terbanyak-di-indonesia
Tidak ada komentar: