Hari ini 02 Mei 2014 SIswa, Guru, praktisi pendidikan dan seluruh rakyat Indonesia sedang memperingati Hari Pendidikan Nasional. Peringatan yang mengenang para pejuang pendidikan yang sudah berjuang di Indonesia. Terkadang ironis melihat dunia pendidikan di Indonesia saat ini yang tercoreng dari beberapa oknum yang melakukan tindakan yang kurang menyenangkan. Mulai dari pelecehan seksual, penyiksaan, kecurangan dalam Ujian Nasional, dll. Di lain sisi ada sebagian dari saudara kita yang belum bisa mengenyam pendidikan karena keterbatasan biaya.
Mahalnya biaya pendidikan saat ini juga menjadi penghambat perkembangan anak didik terutama mereka yang ingin melanjutkan jenjang Pendidikan Perguruan Tinggi. Kita bisa melihat di beberapa daerah anak-anak rela berjalan berjam-jam, melewati jembatan gantung, meyeberang sungai hanya untuk belajar menuju bangku sekolah. Belum lagi Kondisi sekolah yang sudah tidak layak lagi, tetapi banyak juga anak-anak lain yang tergolong mampu malah terjerumus di narkoba, tawuran pelajar, pergaulan bebas, dll.
Sekat antara orang yang kaya dan miskin sekarang semakin lebar. Mereka yang kaya akan semakin kaya, yang miskin akan semakin miskin menyusul kebijakan-kebijakan pemerintah yang makin menyengsarakan rakyat. Kalau kita melihat baru-baru ini, orang-orang rela mengeluarkan biaya besar untuk berlomba menjadi Caleg di Pemilu yang tidak tanggung-tanggung mengeluarkan banyak biaya sampai puluhan milyar bahkan trilyunan. Kemiskinan rakyat sebagai bahan jualan kampanye dan hanya saat itu juga mendapatkan uang yang tidak seberapa hanya ingin memperoleh suara.
Jika uang tersebut dimaksimalkan untuk dunia pendidikan maka banyak saudara kita yang akan mendapatkan pendidikan yang layak. Semoga kepemimpinan mendatang akan menghasilkan pemimpin yang benar-benar memperhatikan kepentingan rakyat seperti Umar bin Khattab. Semoga….
Nurdin Syaiful Baladi, S. T ( Direktur Cermat Media )
Tidak ada komentar: