Hubungan umat Muslim dan penegak hukum Kanada tak lagi tegang. Sebab, peranan komunitas Muslim sangat penting bagi penegak hukum dalam menangkal radikalisasi.
Sebelumnya, polisi Kanada menangkap Raed Jaser dari Toronto dan Chiheb Esseghaier dari Montreal. Penangkapan ini menyusul informasi dari komunitas Muslim di Toronto.
Christian Leuprecht, seorang ahli terorisme di Queen's University di Kingston, Ontario, mengatakan, pemberian informasi merupakan upaya ekstensif dari kepolisian Kanada untuk memperbaiki hubungan dengan kelompok Muslim.
“Salah satu dari isu-isu utama, dan yang membuat kami berbeda dengan Amerika Serikat, adalah Kepolisian Kanada memisahkan secara jelas upaya membangun hubungan dengan komunitas lokal dengan pekerjaan intelijen,” ujarnya seperti dikutip voanews.com, Senin (6/5).
Ihsaan Gardee, direktur eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam Kanada, juga menekankan pentingnya keputusan imam tahun lalu untuk memberi informasi pada polisi.
“Hal ini menunjukkan secara jelas, Muslim di Kanada, yang kesejahteraannya terkait dengan warga negara lain, merupakan mitra untuk perdamaian,” ujarnya.
“Kami kira penting untuk menghargai peran yang dilakukan kelompok Muslim secara reguler dalam program penjangkauan. Kami secara rutin memiliki kontak dengan badan-badan keamanan.”
Plot serangan paling serius di Kanada yang melibatkan Muslim terjadi pada 2006 ketika polisi menangkap hampir 20 pria di Toronto karena berencana menanam bom di berbagai lokasi. Sebelas di antaranya kemudian didakwa melakukan kejahatan itu.
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/13/05/06/mmdrbr-hubungan-muslim-dan-aparat-kanada-mulai-mesra
Tidak ada komentar: